Senin, 05 November 2012

Cara Melakukan dan Merawat Beberapa Hal


    Terkadang, ketika ingin sudah membeli atau memiliki sesuatu, kita tidak tahu gimana cara menjaganya atau menggunakannya sesuai aturannya kan? nah, untuk itu saya akan berbagi kepada agan-agan cara-cara melakukan dan merawat beberapa hal, di antarannya:

Cara makan atau minum obat yang baik dan benar
Obat merupakan sesuatu yang umumnya dikonsumsi saat seseorang sakit. Pernahkah anda merasa sudah berobat ke dokter tapi belum sembuh juga? Mu-ngkin kita tidak harus mengatakan obatnya tidak manjur tapi lihat apakah cara minum obatnya sudah benar atau belum.

Banyak sekali pendapat tentang cara minum obat, seperti “kalau mau makan obat harus makan nasi terlebih dahulu, jangan minum obat dengan susu, dll”. Pendapat tersebut bisa benar, tetapi banyak juga yang keliru.
Walaupun sekali semua orang pasti pernah minum obat. Tapi mungkin banyak yang tidak menaruh perhatian terhadap obat yang dikonsumsi. Banyak orang minum obat bebas atau obat yang diresepkan dokter tanpa mempedulikan kemungkinan timbulnya efek samping atau adanya kontraindikasi dari obat yang diminum.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam minum obat :
A. Periode Minum
Disini maksudnya jika sakit dan harus minum obat tiga kali sehari maka minum obatnya tidak boleh sekehendak hati. Kita seringkali minum kalo ingat saja, atau minumnya tidak jelas kapan dan suka lupa. Maksud 3 x 1 tablet sehari artinya minum obatnya tiap 8 jam sekali, kalo 2 x 1 tablet artinya 12 jam sekali minum. Karena dalam satu hari ada 24 jam jadi dibagi berapa kali minumnya. Jadi meski kita minum obat sudah tiga kali sehari tapi periodenya tidak tepat atau malah molor maka kadarnya obatnya tidak akan efektif.
B. Sebelum Makan atau Sesudah makan
“Boleh diminum kapan saja” Tetapi di lain pihak masyarakat bertanya-tanya, benarkah obat ini aman diminum tanpa makan terlebih dahulu. Tidakkah hal ini akan berpengaruh terhadap lambung dan beribu pertanyaan lain yang timbul dibenak tentang interaksi yang mungkin terjadi antara obat dan makanan.
Banyak orang beranggapan yang penting obatnya sudah saya minum ternyata tidak se simple itu. Beberapa obat ada yang absorbsinya baik jika perut kosong atau perut terisi.
Sebetulnya bagaimana makanan dapat mempengaruhi kerja obat? Obat yang diberikan secara oral  akan melalui saluran pencernaan terlebih dahulu. Oleh karena itu hasil kerja obat di dalam tubuh manusia sangat mungkin dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Mekanismenya bisa terjadi melalui penghambatan penyerapan obat atau dengan mempengaruhi aktivitas enzim di saluran cerna ataupun enzim di hati.
Ada 2 kemungkinan hasil interaksi obat dan makanan. Yang pertama interaksi obat dan makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat dan yang kedua dapat meningkatkan efek samping atau efek dari obat itu sendiri.
Sebaiknya baca aturan pakai dengan seksama, kalau dikatakan diminum sebelum makan, artinya minumlah obat saat perut kosong (1/2  sampai 1 jam sebelum makan). Sebaliknya kalau tertulis diminum sesudah makan, artinya diminum saat lambung terisi makanan (selesai makan sampai ½ jam sesudah makan) dan ada lagi obat yang diminum saat makan.
C. Takaran yang pas
Artinya sesuai dosis yang dianjurkan, missal kalo dapat obat dalam bentuk larutan (sirup) di suruh minum satu sendok teh artinya bukan sendok teh kecil yang ada di rumah kita. Sendok kecil umum di Indonesia hanya berkisar 3mL, sementara takaran yang tepat untuk satu sendok teh adalah 5 mL. Biasanya obat sirup sudah ada sendok obatnya (sendok takar) yang mana 1 sendok takar sama dengan 5 mL.
Untuk sendok besar (sendok makan ) yang ada di rumah kita mungkin hanya berkisar 7 mL, sementara takaran yang benar untuk satu sendok makan adalah 15 mL.
Sehingga jika obat yang diberikan tidak dengan takaran yang pas (sesuai) maka dosis obat yang diberikan juga tidak sesuai, bisa jadi dosisnya kurang atau berlebih yang pada akhirnya akan berakibat fatal.

Tips Merawat Sepatu Agar Tetap Cantik

Siapa sih yang tidak bete bila penampilan rusak hanya gara-gara muncul bercak di sepatu kesayangan? Padahal salah kita juga bila kita kurang perhatian terhadap cara menyimpan sepatu.
Make up sudah dipulas dengan manis-nya di setiap sisi wajah, Anda pun bergaya di depan kaca memastikan tak ada sisi kosong atau terlalu berlebihan. Kemudian Anda ambil gaun yang sudah Anda siapkan, ok cantik deh kini tinggal menyambar tas dan sepatu yang pas untuk Anda. Tetapi betapa terkejutnya Anda tatkala Anda menemukan sepatu Anda bagaikan bola kapas putih yang ditumbuhi jamur di seluruh bagiannya.
Tak hanya di sepatu kulit Anda, high heels, sepatu kets dan kanvas milik adik Anda pun ternyata ditumbuhi jamur yang menyebalkan tersebut.
Menjengkelkan memang mendapati semua sepatu kesayangan Anda ditumbuhi jamur dengan suburnya, padahal Anda menyimpannya di dalam kotak dan kelihatannya akan aman dari segala macam serangan jamur, ngengat atau kecoak. Tetapi masih saja sepatu itu bisa rusak ya?
Hati-hati menyimpan dan merawat koleksi sepatu kesayangan Anda. Jika selama ini Anda merasa sudah merawat dan ternyata jamur masih tumbuh, ikuti beberapa petunjuk di halaman berikut ini yang pastinya akan mengusir jauh-jauh aneka jamur yang tumbuh di sepatu.
Bahan Kulit
Bahan kulit murni begitu nyaman dikenakan di kaki, sangat elegan dan tentu saja harganya mahal. Sayang sekali butuh perawatan ekstra untuk yang satu ini, walaupun indah, sepatu kulit sangatlah rapuh dan mudah rusak.
Sepatu kulit harus diletakkan di tempat yang kering dan nyaman, agar tak ditumbuhi jamur. Namun tidak boleh diletakkan di tempat yang sangat panas, karena bahan kulit bisa kering dan pecah-pecah. Hmm… lalu bagaimana perawatannya?

Tips merawat sepatu kulit:
1. Bersihkan semua sisa debu dan kotoran yang menempel setiap kali Anda selesai mengenakan sepatu Anda. Jika perlu basuh dengan air hangat dan keringkan dengan lap. Jangan biarkan ada sisa air yang menempel, tepuk-tepuk sepatu dan angin-anginkan hingga kering.
2. Jangan lupa mengolesi moisturizer sebelum menyimpan sepatu Anda. Pelembab juga sangat dibutuhkan sepatu agar ia tidak kering. Jika Anda tak menemukan pelembab khusus sepatu, Anda bisa menggunakan hand body lotion Anda.
3. Simpan sepatu di dalam plastik kemudian bungkus rapat, masukkan ke dalam kotak yang sudah diberi beberapa silica gel. Silica gel ini membantu mengurangi kadar air, menjaga kelembabannya, dan menjauhkan dari ngengat serta kecoak.

Bahan Kulit Sintetis
Jika ada bahan kulit asli dan murni, saat ini hadir banyak sepatu yang bahannya merupakan kombinasi antara kulit dan bahan sintetis. Harganya cenderung lebih murah, warnanya beraneka ragam dan desainnya lebih bermacam-macam ketimbang sepatu kulit murni.
Hampir sama dengan sepatu kulit, perawatan sepatu kombinasi ini juga membutuhkan perhatian ekstra. Sepatu sintetis ini lebih tidak tahan air, mudah pecah-pecah dan rapuh.
Tips merawat sepatu sintetis:
1. Pastikan sepatu dalam keadaan bersih saat Anda akan menyimpan kembali pada kotak sepatu. Bersihkan sepatu dari debu dengan sikat, atau Anda bisa membersihkannya dengan lap yang agak basah. Hindari untuk mencuci langsung dengan deterjen dan air karena ini akan membuat bahan semakin rapuh.
2. Keringkan, angin-anginkan di tempat yang teduh sampai Anda yakin benar-benar kering, kemudian simpan di dalam kotak.
3. Jangan lupa menaruh silica gel atau penyerap air agar kelembaban sepatu Anda terjaga.[break]

Bahan kets atau kanvas
Untuk perawatan kedua sepatu ini relatif hampir sama. Anda bisa mencucinya dengan sabun dan air, namun pastikan Anda membilasnya sampai benar-benar bersih agar bahan tidak rusak.
Sekalipun deterjen membantu membersihkan sepatu dari kotoran, jika Anda tidak membilasnya hingga bersih, maka sepatu akan sangat rapuh dan mudah rusak.
Tips membersihkan sepatu kets dan kanvas:
1. Pastikan Anda mencuci bersih sepatu dengan deterjen dan membilasnya dengan air yang bersih sampai sepatu tak meninggalkan gelembung-gelembung sabun.
2. Keringkan di tempat yang sedikit ada sinar matahari dan angin. Jangan dijemur di tempat yang terlalu teduh supaya air cepat menguap.
3. Saat sudah kering semprot sepatu dengan antiseptik. Masukkan ke dalam kotak sepatu yang telah diberi silica gel.
Apapun kegiatan Anda, sepatu Anda akan tetap bersih, siap dipakai dan nyaman.

Tips Menanam Dan Merawat Pohon

Untuk mengingatkan kita bahwa lahan untuk tanaman telah hampir punah oleh bangunan - bangunan pemukiman, pencemaran udara, lahan pertanian yang sekarat karena tiada pohon sebagai pelindung, luas hutan yang semakin menyusut, digantikan oleh lahan yang rawan akan bencana alam dan banyak lagi hal - hal yang seharusnya ada pohon sebagai penata alam yang sepadan, kini tiada lagi. Maka alangkah baiknya bila kita sedikit melangkan waktu dan niat untuk menanam dan merawat pohon.


1. MENCARI LAHAN
  Lahan bisa bertempat di lahan milik ( halaman rumah, kebun masyarakat atau milik perusahaan / lembaga dan lahan negara, dimana kepemilikan dan pengelolaannya dibawah pengawasan pemerintah ). Lahan yang dipilih untuk penanaman harus dijamin tidak akan berubah peruntukannya dalam jangka panjang. Pertumbuhan pohon - pohon apalagi di lahan hutan memerlukan waktu yang panjang ( diatas 10 tahun ) untuk dapat terciptanya ekosistem hutan yang baik dan berfungsi optimal. Jadi pikirkan dengan matang agar penanaman pohon bukan sekedar seremonial.

2. BIBIT YANG TEPAT
   Setelah ditemukan lokasi yang cocok, langkah berikutnya adalah memilih jenis bibit yang akan ditanam. Jenis - jenis yang akan ditanam adalah sesuai dengan kondisi lahan, peruntukan dan fungsi bagi lingkungan. Bila ingin lingkungan kita teduh maka pilihlah jenis pohon yang daunnya rindang dan perawakannya besar seperti Trembesi, Flamboyan, Kersen atau Beringin. Pada lahan yang kurang subur, pohon Sengon dan Akasia bisa bertahan hidup.

  Bila menginginkan kita bisa menikmati panen buah, maka tanamlah pohon buah - buahan sepertiMangga, Alpukat, Rambutan, Durian, dll. Namun, jangan menanam Durian di tempat dengan lalu lintas yang ramai karena kalau buahnya jatuh bisa membuat orang celaka. Bila untuk jalur hijau pinggiran jalan, carilah jenis pohon yang buahnya kecil - kecil, tidak banyak daun rontok, cepat tumbuh dan bisa juga yang memiliki bunga seperti Angsana, Kersen, Malabar, Bungur, Flamboyan, Asam Jawa dan lain - lain. Ingat tanaman pinggir jalan jangan yang akarnya menonjol ke permukaan tanah karena akan merusak jalan dan membahayakan pengguna jalan.

3. MEMBUAT LUBANG TANAM
  Bibit yang sudah dipilih, kini saatnya siap ditanam. Sediakan lubang tanam yang dibuat sehari sebelum penanaman ( sebaiknya ). Langkah ini dilakukan agar suhu udara didalam dan diatas permukaan tanah tempat penanaman stabil sehingga dapat membantu mengurangi stess pada tanaman. Tanaman yang stress akan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Lubang tanam dibuat minimal 20 cm x 20 cm ( sesuai besar bibit ) dengan kedalam 30 cm – 40 cm ( sesuai media dan bentuk akar ). Pada awal penanaman perlu ditambahkan pupuk kandang atau kompos untuk membantu menambah hara atau nutrisi bagi “penghuni baru” bumi.

4. WAKTU MENANAM
  Pelaksanaan penanaman hendaknya dilakukan mulai jam 07.00 - 09.00 dan 17.00 – 18.00 ( tergantung Waktu setempat, WIB / WITA / WIT ), karena pada jam - jam tersebut suhu permukaan tanah tidak terlalu tinggi dan stabil sehingga dapat menghindari stres pada bibit tanaman. Apabila tidak memungkinkan menanam pada waktu tersebut dapat dilakukan pada jam yang lain, namun setelah ditanam segeralah membuat naungan untuk menghindari terik matahari yang menerpa bibit yang dapat membakar hijau daun tanaman. Bibit yang terbakar terik matahari menyebabkan klorofil daun tidak dapat melalukan fungsinya dalam prosesfotosintesis dan menyebabkan tanaman bisa mati dalam waktu cepat.

5. MENANAM BIBIT POHON
  Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung - kantung media tumbuhnya (polybag ) kemudian ditanaman bersama media tumbuhnya. Saat melepas polybag perlu tindakan yang hati - hati agar media tumbuhnya tidak rusak, Tanaman ditempatkan pada posisi tegak agar proses pertumbuhan dapat berkembangan dengan baik dan bila perlu disanggah dengan bambu. Lalu tutup lubang tanaman dengan memasukkan tanah galian dan menekan secara perlahan di sekeliling tanaman sampai bibit dapat berdiri dengan baik. Lalu berdoalah agarTuhan menjaga tanaman kita.

Setelah bibit ditanam sebaiknya diberi ajir / patok penanda atau dipagari. Pemberian ajir bukan hanya menandakan bibit itu ditanam seseorang bukan bibit dari anakan alam. Ajir atau patokyang dipasang pada bibit punya efek psikologis bahwa tanaman itu ekslusif / istimewa / berharga dan masih dalam tahap pemeliharaan awal, perlu banyak perhatian.

6. RAWATLAH DENGAN CINTA
 Seperti seorang bayi yang baru lahir, tanpa daya dan kemandirian. Bayi itu coba kita rawat sebentar hingga bisa berbicara dan bisa makan makanan lunak. Kemudian bayi tersebut dilepas di lingkungan dimana makanan harus diusahakan sendiri, minuman harus diraih sendiri dan perlindungan pada tubuh perlu dipenuhi. Bisakah bayi itu bertahan hidup lama tanpa ada yang merenggut dan merawatnya di tempat yang cocok baginya?

  Merawat sama pentingnya dengan menanam. Maka setelah menanam hendaknya dilakukan pemeliharaan terhadap gulma, semak, alang - alang, hama, kebakaran, tangan manusia dan gangguan lain agar ruang tumbuh tanaman dapat berkembang dengan baik. Selain itu jangan biarkan tanaman kekurangan gizi. Berilah kebutuhan pokoknya dengan menyiramnya dengan rutin, memberi pupuk yang sesuai dan memberi perhatian dan doa pada bibit - bibit itu. Perawatan bibit pohon bisa dilakukan sampai tanaman berumur 2 tahun. Umumnya pohon diatas umur 2 tahun sudah bisa survival dan hidup mandiri dari alam, namun tetap dijaga dari unsur perusak.

    Sekian dulu ya agan-agan, semoga bermanfaat ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan Sopan demi perbaikan dan kemajuan bersama ^_^